Selasa, 11 Juni 2013

Makalah Aliran Filosofis dan Praktis Terhadap Perilaku Manusia



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Sebagai mana di diketahui manusia mempelajari kaidah-kaidah sosial yang berlaku dalam membentuk akhlak manusia di masyarakat, Allah SWT menciptakan manusia sebagaimana bentuknya dengan akhlak yang mulia,tingkah laku manusia sangat bergantung pada cara pandang manusia tenang kebenaran dan tujuan yang menjadi target bagi kehidupannya.
Akan tetapi, rahasia iat dapat dilihat dalam gambaran yang sesungguhnya sebagaimana di praktikan oleh jasmani.di samping itu akhlak juga terbentuk oleh idiologi dan falsafah hidup yang dianutnya. Jadi, secara filosofis, tingkah laku lahir dari paham – paham dan pandangan hidup seseorang.
     Realitas di gambarkan oleh tingkah laku para politisi berantung pada visi dan misi yang di emban,visi dan misi di bangun dengan dan dari akar ideologis partai-partai bersangkutan. Perbedaan paham atau ideologis ,seperti sosialis,kumunis, nasional, agamis, dan liberal adalah paham-paham yang akan menjadi akar bentuknya perilaku politik ideologis dan praktis di kalangan politisi dan mungkin setelah menjadi penguasa yang memegang tampuk pemerintahan suatu negara.
Oleh karena itu, kami membuat makalah ini sebagai referensi upaya pembentukkan kualitas diri dan pengenalan berbagai aliran-aliran filosofis dan praktis yang kita pelajari dalam islam untuk membentuk pembinaan akhlak
1.2     Rumusan Masalah                                                                                                               
Adapun rumusan masalah yang dapat di identifikasikan adalah :
1. bagaimana pandangan aliran filosofis terhadap akhlak manusia ?
2.  bagaimana pandanga aliran praktis terhadap akhlak manusia ?
1.3     Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini
1.memahami dan mengetahui bagaimana pandangan dan aliran-aliran filosofis yang terdapat didalamnya mengenai akhlak.
2. memahami dan mengetahui bagaimana pandangan dan aliran-aliran praktis yang terdapat didalamnya mengenai akhlak.
        

BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Aliran akhlak filosofis
1.     Positivisme
Positivisme adalah doktrin filosofi dan ilmu pengetahuan sosial yang menempatkan peran sentral pengalaman dan bukti empiris sebagai basis dari ilmu pengetahuan dan penelitian. Terminologi positivisme dikenalkan oleh Auguste Comte untuk menolak doktrin nilai subyektif, digantikan oleh fakta yang bisa diamati serta penerapan metode ini untuk membangun ilmu pengetahuan yang diabdikan untuk memperbaiki kehidupan manusia.
Tokoh-tokoh yang paling berpengaruh dalam mengembangkan tradisi positivisme adalah Thomas Kuhn, Paul K. Fyerabend, W.V.O. Quine, and filosof lainnya. Pikiran-pikiran para tokoh ini membuka jalan bagi penggunaan berbagai metodologi dalam membangun pengetahuan dari mulai studi etnografi sampai penggunaan analisa statistik.
Dalam pandangan positivisme, akhlak manusia merupakan bagian penting dari akhlak masyarakat, dan akhlak masyarakat berlaku secara alamiah yang perlu diteliti secara empiris ,rasional ,an objektif. Oleh karena itu ,masyarakat yang baik akhlaknya adalah masyarakat yang bertingkah laku secara alamiah yang perlu diteliti secara emiris, rasional, dan objektif.oleh karena itu, masyarakat yang baik akhlaknya aladalah masyarakat yang berperilaku secara ilmiah dan selalu berkaitan dengan keseluruhan anggota masyarakat yang sifatnya tradisonal dan konservatif.
2.     Organisme
Menurut organisme hidup adalah suatu struktur yang dinamik, suatu kebulatan yang memiliki bagian-bagian yang hitorogen, akan tetapi yang utama adalah system yang teratur. Filsafat organisme barangkali dapat disebut sebagai satu-satunya sistem pengetahuan yang paling radikal mengritik paradigma sains modern yang materialistis-reduksionistik. Meskipun sistem berpikir ini lahir di awal abad yang lalu, namun saya pikir tetap relevan untuk dibahas dalam kondisi dunia yang mengkhawatirkan seperti saat ini. Filsafat yang dirintis oleh Alfred North Whitehead ini mencoba melakukan revitalisasi terhadap tradisi ontologi yang dianggap mengalami kebangkrutan seiring semakin dominannya paradigma keilmuan modern yang semata bertumpu pada ontologi materialisme.Aliran organisme masih berhubungan dengan positivisme. Organisme berpandangan bahwa masyarakat merupakan suatu organisme ,yang keseluruhannya lebih dari sekadar jumlah bagian bagiannya dan hanya dapat di mengerti sebagai totalitas . masyarakat yang benar hanya dapat mempertahankan kebenarannya jika ia senantiasa memahami fungsi-fungsi sosial sebagaimana memahami fungsi-fungsi biologis.
3.     Pragmatisme
Pragmatisme adalah mashab pemikiran filsafat ilmu yang dipelopori oleh C.S Peirce, William James, John Dewey, George Herbert Mead, F.C.S Schiller dan Richard Rorty. Tradisi pragmatism muncul atas reaksi terhadap tradisi idealis yang dominan yang menganggap kebenaran sebagai entitas yang abstrak, sistematis dan refleksi dari realitas. Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis. Dengan demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang penting melainkan bagaimana kegunaan praktis dari pengetahuan kepada individu-individu.
Dasar dari pragmatisme adalah logika pengamatan, di mana apa yang ditampilkan pada manusia dalam dunia nyata merupakan fakta-fakta individual, konkret, dan terpisah satu sama lain. Dunia ditampilkan apa adanya dan perbedaan diterima begitu saja.Representasi realitas yang muncul di pikiran manusia selalu bersifat pribadi dan bukan merupakan fakta-fakta umum.Ide menjadi benar ketika memiliki fungsi pelayanan dan kegunaan.
Semua akhlak manusia diukur oleh nilai dan kegunaan. Oleh karena itu, jika akhlak tidak melahirkan akibat nilai dan kegunaan ,akhlak tersebut merupakan bentuk keburukan bagi orang yang melakukan nya.
4.     Humanisme
Dilihat dari segi kebahasaan, humanisme berasal dari kata Latin humanus dan mempunyai akar kata homoyang berarti manusia. Humanus berarti sifat manusiawi atau sesuai dengan kodrat manusia (A.Mangunhardjana dalam Haryanto Al-Fandi, (2011:71). Sebagai paham, pendukungnya disebut humanis. Paham humanis adalah suatu aliran untuk mempelajari dan menyelidiki buku-buku pengetahuan yang ditinggalkan oleh orang-orang Yunani dan Romawi. Humanisme sebagai suatu aliran dalam filsafat, memandang manusia itu bermartabat luhur, mampu menentukan nasib sendiri, dan dengan kekuatan sendiri mampu mengembangkan diri. Pandangan ini disebut pandangan humanistis atau humanisme.
Humanisme menurut Ali Syahyati (1992:39) .berkaitan dengan eksistensi manusia.bahwa tujuan dari segala sesuatu adalah kesempurnaan manusia.
5.     Marxisme
Marxisme muncul dari kreativitas pemikir Karl Marx dan Frederick Engels, yang sangat setia menjembatani teori materialis Marxis dengan saintis. Dari perspektif falsafi, pijakan pemikiran marxisme berdiri di atas materialis ateistik, ketidak percayaan akan adanya tuhan, kontradiksi dengan yang diyakini oleh agamawan, teori aliran idealisme obyektif maupun idealisme subyektif .
Kaum marxisme berpandangan bahwa etika tidak ada hubungannya dengan pemasangan norma-norma abstrak dan daftar-daftar kewajiban.urusan etika adalah hal kebaikan. Adapun kebaikan adalah motivasi-motivasasi yang bebas dan kratif,yang tidak memerlukan tekanan dari dalam atau perlindungan dan paksaaan dari luar.
Menurut marxisme manusia selalu menemuan diri dalam struktur-struktur sosial tertentu. Struktur-struktur tersebut merupakan kerangka acuan bagi tindakan-tindakan nya. Manusia dalam pekerjaan nya terus menerus membengun dan mengubah struktur yang sudah usang.
6.     Hedonisme
Hedonisme,menganjurkan manusia untuk mencapai kebahagiaan yang didasarkan pada kenikmatan, kesenangan (pleasure). Penganjur aliran ini adalah Cyrenaiccs ( 400 SM )  menyatakan hidup yang baik adalah memperbanyak kenikmatan malalui kenikmatan indera dan intelak. Sebaliknya Epikurus (341 – 270 SM) menyatakan bahwa kesenangan dan kebahagian adalah tujuan hidup manusia.
Epikurus tidak mempunyai perhatian terhadap penyelidikan ilmiah. Ia hanya menggunakan pengetahuan yang di peroleh dan hasil penyelidikan ilmu yang sudah dikenal,sebagai alat yang membebaskan manusia dari ketakutan agama yaitu rasa takut terhadap dewa-dewa yang ditanam dalam hati.
Kelezatan hidup ada tiga macam,yaitu sebagai berikut.
·       Kelezatan primer
·       Kelezatan sekunder
·       Kelezatan tersier
Tujuan etik epikurus adalah didikan memperkuat jiwa untu menghadapi segala macam keadaan. Dalam suka dan duka, manusia hendaknya sama perasaannya. Ia tetap berdiri sendiri dengan jiwa yang tenang,pandai memelihara tali persahabatan.pengikut epikurus tidak mengeluh dn menangis jika orang yang dicintainya meninggalkan dunia.
7.     Idealisme
dealisme adalah tradisi pemikiran filsafat yang berpandangan bahwa doktrin tentang realitas eksternal tidak dapat dipahami secara terpisah dari kesadaran manusia. Dengan kata lain kategori dan gagasan eksis di dalam ruang kesadaran manusia terlebih dahulu sebelum adanya pengalaman-pengalaman inderawi. Pandangan Plato bahwa semua konsep eksis terpisah dari entitas materinya dapat dikatakan sebagai sumber dari pandangan idealism radikal. Karya dan pandangan Plato memberikan garis demarkasi yang jelas antara pikiran-pikiran idealis dengan pandangan materialis. Aritoteles menjadi orang yang memberikan tantangan pemikiran bagi gagasan-gagasan idealis Plato. Aristoteles mendasarkan pemikiran filsafatnya berdasarkan materi dan fisik.
Salah satu sumbangan dari tradisi filsafat idealisme adalah pengaruh idealism platonic dalam agama kristen. Dalam Perjanjian Baru terdapat gagasan yang diagungkan, yakni “Permulaan adalah kata-kata” (Ibid, 2002). Pada gilirannya, dalam sejarah, pemikiran Kristen turut memberikan andil dalam membentuk tradisi idealis terutama gagasan-gagasan dari Sain Augustine dengan pengembangan konsep penyucian jiwa. Selain Kristen, pemikiran yang turut memberikan saham bagi tradisi idealis adalah mistisisme Yahudi, mistisisme Kristen dan pengembangan pemikiran matematika oleh bangsa-bangsa Arab. Gerakan-gerakan pemikiran inilah yang kemudian membentuk dialektika modern antara idealisme dan materialism sejak era renaisans.
Etika Plato bersifat rasional dan mencerminkan intelektualitas yang tinggi. Dasar ajarannya adalah mencapai akal budi yang baik.akal budi, artinya mengetahui. Orang yang berpengetahuan dengan sendirinya akan berbudi baik. Oleh karena itu, sempurnakanlah pengetahuan dengan pengertian.
8.     Empirisme
Empirisme adalah sebuah orientasi filsafat yang berhubungan dengan kemunculan ilmu pengetahuan modern dan metode ilmiah. Empirisme menekankan bahwa ilmu pengetahuan manusia bersifat terbatas pada apa yang dapat diamati dan diuji. Oleh karena itu, aliran empirisme memiliki sifat kritis terhadap abstraksi dan spekulasi dalam membangun dan memperoleh ilmu. Strategi utama pemerolehan ilmu, dengan demikian, dilakukan dengan penerapan metode ilmiah. Para ilmuwan berkebangsaan Inggris seperti John Locke, George Berkeley dan David Hume adalah pendiri utama tradisi empirisme (Calhoun, 2002).
Sumbangan utama dari aliran empirisme adalah lahirnya ilmu pengetahuan modern dan penerapan metode ilmiah untuk membangun pengetahuan. Selain itu, tradisi empirisme adalah fundamen yang mengawali mata rantai evolusi ilmu pengetahuan sosial, terutama dalam konteks perdebatan apakah ilmu pengtahuan sosial itu berbeda dengan ilmu alam. Sejak saat itu, empirisme menempati tempat yang terhormat dalam metodologi ilmu pengetahuan sosial. Acapkali empirisme diparalelkan dengan tradisi positivism. Namun demikian keduanya mewakili pemikiran filsafat ilmu yang berbeda.
Dalam pandangan Emirisme, akhlak manusia akan terus berkembang karena merupakan bagian dari pengalian pengalaman dan kebenaran yang diperoleh manusia adalah ketika pengalaman hidupnya semakin banyak,sehingga manusia akan memiliki kemampuan yang lebih cerdas dalam memilih dan memilah bentuk-bentuk perbuatan.akhlak baik dan buruk diukur oleh pengalaman pribadi masing-masing.
9.     Kapitalisme
Kapitalis adalah aliran filsafat ekonomi yang paling dibenci oleh sosialisme yang berawal dari humanisme.di antara tokoh utama yang paling dibenci pada kapitalisme adalah Karl Marx. Munurutnya kapitalisme telah melakukan dehumanisasi besar-besarandengan pandangan dan serangan nya hebat. Dengan demikian kekuatan modal,seluruh manusia dapat ditundukan.jadi,akhlak manusia yang berprinsip pada kapitalisme selalu berpandangan bahwa tingkah laku manusia baik dan buruk tergantung pada kekayaannya.
10.   Materialisme
Pandangan yang menyatakan bahwa tidak ada hal yang nyata kecuali materi. Materi adalah sesuatu yang kelihatan, dapat diraba, berbentuk, menempati ruang. Tokoh-tokohnya:
  • Demokritos (460 – 370 SM) berkenyakinan bahwa alam semesta tersusun atas atom-atom kecil yang memiliki bentuk dan badan.
  • Thomas Hobbes (1588 – 1679) berpendapat bahwa segala sesuatu yang terjadi didunia merupakan gerak dari materi.
Materialisme adalah aliran filsafat yang mengatakan bahwa yang paling ada dan selalu benar adalah materi.
11.  Naturalisme
Secara definitif naturalisme berasal dari kata “nature.” Kadang pendefinisikan “nature” hanya dalam makna dunia material saja, sesuatu selain fisik secara otomatis menjadi “supranatural.” Tetapi dalam realita, alam terdiri dari alam material dan alam spiritual, masing-masing dengan hukumnya sendiri. Era Pencerahan, misalnya, memahami alam bukan sebagai keberadaan benda-benda fisik tetapi sebagai asal dan fondasi kebenaran. Ia tidak memperlawankan material dengan spiritual.
Menurut naturalisme akhlak baik adalah akhlak yang sesuai dengan fitrah alamiah, sedangkan akhlak yang buruk adalah akhlak yang keluar dari fitrah manusia.fitrah adalah naluri yang ada sejak manusia dilahirkan.
12.  Skeptisisme
Skeptis artinya ragu-ragu,tidak yakin terhadap sesuatu.kaum skeptis adalah para filsuf yang meyakini bahwa keragu-raguan terhadap sesuatu merupakan fondasi keyakinan.oleh karena itu, ketika mereka meragukan sesuatu, artinya meyakini sesuatu tanpa berawal dari rasa ragu,keyakinan tidak akan hadir dari dalam kehidupan.
Akhlak kaum spektis selalu ragu pada apapun yang dihadapinya, termasuk kepada tuhan dan ajaran-ajarannya. Ia akan memperoleh keyakinan jika keraguannya telah terjawab dan masuk akal,tetapi kemudian di ragukan kembali.
13.  Teologis
istilah teologi, dalam bahasa Yunani adalah “theologia”. Istilah yang berasal dari gabungan dua kata “theos, Allah” dan “logos, logika”. Arti dasarnya adalah suatu catatan atau wacana tentang, para dewa atau Allah. Bagi beberapa orang Yunani, syair-syair seperti karya Homer dan Hesiod disebut “theologoi”. Syair mereka yang menceritakan tentang para dewa yang dikategorikan oleh para penulis aliran Stoa (Stoic) ke dalam “teologi mistis”. Aliran pemikiran Stois yang didirikan oleh Zeno (kira-kira 335-263 sM.) memiliki pandangan “teologi natural atau rasional”, yang disebut oleh Aristoteles, dengan istilah “filsafat teologi”, sebutan yang merujuk kepada filsafat teologi secara umum atau metafisika.
Teologi adalah: pengetahuan metodis, sistematis dan koheren tentang seluruh kenyataan berdasarkan iman. Secara sederhana, iman dapat didefinisikan sebagai sikap manusia dihadapan Allah, Yang mutlak dan Yang kudus, yang diakui sebagai Sumber segala kehidupan di alam semesta ini.
14.  Utilitarisme
Tokoh aliran utilitarisme adalah john stuart mill,yang menandaskan bahwa kebaikan yang tertinggi adalah utillity atau manfaat . sebagai akibat dari penderitaan etika . utilitarisme ,segala tingkah laku manusia selalu diarahkan pada pekerjaan yang membuahkan manfaat yang besar.
15.  Rasionalisme
Rasionalisme adalah mashab filsafat ilmu yang berpandangan bahwa rasio adalah sumber dari segala  pengetahuan. Dengan demikian, kriteria kebenaran  berbasis pada  intelektualitas. Strategi pengembangan ilmu model rasionalisme, dengan demikian, adalah mengeksplorasi gagasan dengan kemampuan intelektual manusia.
Benih rasionalisme sebenarnya sudah ditanam sejak jaman Yunani kuno. Salah satu tokohnya, Socrates, mengajukan sebuah proposisi yang terkenal bahwa sebelum manusia memahami dunia ia harus memahami dirinya sendiri. Kunci untuk memahami dirinya itu adalah kekuatan rasio.
Rasional adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan.
16.  Kritisisme
Tokoh kritisisme adalah imanuel kant. Ia berpandagan bahwa kebenaran berpangkal pada moral. Ia merupakan suatu realitas yan amat mengherankan bagi diri manusiakia boleh saja elakukan tawar menawar namun persaan tetap saja pada posisinya yang sangat menentukan.kata hati adalah kata yang paling ada dan paling benarkarena selalu memberi perintah terbaik.
17.  Vitalisme
Penganut vitalisme berpandangan bahwa ukuran baik dan buruk perbuatan manusia diukur oleh ada tidaknyadaya hidup untuk bertindak. Orang yang kuat bertahan hidup adalah orang yang paling baik.penguasa dengan kekuatannya mengatur masyarakat dan menundukannya demi kepentingan hidupnya adalah orang ang memegang kebaikan hidupnya.
2.2 Aliran-Aliran akhlak praktis
18.  Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang meyakini bahwa untuk mengkaji perilaku individu harus dilakukan terhadap setiap aktivitas individu yang dapat diamati, bukan pada peristiwa hipotetis yang terjadi dalam diri individu. Aliran yang menganggap manussia sebagai makhluk yang tidak jauh berbeda dengan mesin.yang dapat dikendalikan perilakunya melalui proses pengondisian yang terus menerus.sikap yang diinginkan dilatih terus menerus sehingga menimbulkan prilaku menyimpang.
Akhlak manusia tidak terlepas dari prose peneladanan kepada  orang lain
19.  Struktualisme
Strukturalisme dikenal oleh Wilhelm wundt,seorang psikolog jerman yang pertama kali mendirikan laboratorium.menurut aliran ini pengalaman menjadi unsur-unsur kesadaran yang akan memiliki makna apabila bersatu.pengalaman akan membantumanusia berakhlak leih baikdan lebih berhati-hatikarena pengalaman memberikan pelajaan berharga bagi kehidupan.
20.  Fungsionalisme
Aliran ini berpandangan bahwa manusia bertahan hidup dengan cara melakukan tingkah laku yang adabtable dengan linkungan di sekitarnyasetiap adaptasi berkaitan dengan kelompok manusia tertentudisesuaikan dengan identitas psikologinya masing-masing secara normatif.
Pada dasarnya, menurut aliran ini ,akhlak manusia berada dalam tradisi normatif yang tidak bernilai tinggi,tetapi setelah manusia memahami makna perbuatan dan tingkah lakunya,setiap perbuatan dinilai olehfungsi dan manfaatnya.
21.   Kognitifisme
Alian yang berpandangan bahwa akhlak manusia dapat berkembang oleh suatu proses pendidikan,peningkatan akal budinya,dan pembinaan kognitif di lingkungan tertentu ,seperti sekolah ,keluarga,dan aktivitas yang ada dilingkungan masyrakat.
22.  Progresisivisme
aliran ini mengatakan bahwa kemampua integrasi manusia merupakan alat untuk hidup,kesejahteraan dan mengembangkan kepribadian manusia.menurut penganut aliran ini akhlak manusia bersifat merdeka dapat dikembangkan terus menerussepanjang memiliki tingkah laku kecerdasan berinteraksi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penjelasan yang teral di dapaparkan dapat disimpilkan bahwa,aliran dalam akhlak ini banyak didominasi oleh pendapat para ahli yang telah melampaui untuk mempelajadi disiplin ilmu tersebut.


DAFTAR PUSTAKA
http//www.wikipedia.com
http//www.aliran-airan filsafat.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar