Cita itu lebih utama daripada Cinta
Yaa... itu yang selalu menjadi keyakinanku, semangatku dan
penguatanku..
Dikala kesibukan menyibukkanku tenggelam dalam sebuah
pekerjaan untuk masa depanku, aku melupakann cinta.
Tapi dikala sepi sendiri, kesibukan pergi, lamunan kembali,
buaian cinta menyapa hangat..
Aku luluh...
Aku goyah...
Sekelilingku, pembelajaran terbaik untukku.
mereka yang setia untuk seseorang yang Tuhan takdirkan
untuknya.
Mereka yang menjaga kesucian hatinya.
Mereka yan bersemangat membangun kebaikan dalam hidupnya.
Yaah itu pembelajaran untuk penguatanku.
Tapi, mereka yang terlena dalam buaian cinta dengan anak
manusia yang menurut mereka ‘dia’ adalah separuh dari kebahagiaan hidupnya.
Mereka yang terpikat cinta yang klise
Mereka yang beranggapan bahwa kecantikan, ketampanan adalah
jaminannya untuk kehidupan yang bahagia
Mereka yang sebagian aktivitas dalam hidupnya dipakai untuk
membahagiakan pasangan yang bukan pasangannya kelak.
Mereka yang tenggelam berlarut-larut dalam kesediham, kegalauan,
kegembiraan, ketidakpastian yang klise, yang takk berarti.
Ahh ini semua kekuatan-kekuatan yang menggoyahkan
keyakinanku.
Jaminan masa depan yang belum terlihat, membuatku berpikir
bahwa kelak akan ada kebahagiaan dan kesekahteraan untukku meskipun aku tidak
membangunnya dari sekarang.
Yahh, sekali lagi itu keliru!!
Aku teringat akan kata-kata ini : “Kehidupan tak akan
menghadiahkan sepeserpun tanpa bekerja keras”
Yaa, mesti kupahami, kebahagiaan dan kesejahteraan yang
menjadi mimpiku untuk masa nanti tak akan kuraih dengan Cuma-Cuma tanpa kerja
keras.
Setuju?????
Meski keberuntungan itu akan menyapa siapa saja, tapi
peganganku bukan hanya pada keberuntungan saja lhooo....
Dan aku pun berpikiran bahwa keberuntungan itu tidak
Cuma-Cuma dan serta-merta datang.
Ingat kitra masih punya Tuhan. Tuhan yang merencanakan
semuanya untuk kita.
Dengan seluruh daya yang kupunya, aku akan bertahan pada
pemahamanku bahwa cita akan menghadiahkan cinta, bahwa kerja keras akan meng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar