BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sebagai
mana di diketahui manusia mempelajari kaidah-kaidah sosial yang berlaku dalam
membentuk akhlak manusia di masyarakat, Allah SWT menciptakan manusia
sebagaimana bentuknya dengan akhlak yang mulia,tingkah laku manusia sangat
bergantung pada cara pandang manusia tenang kebenaran dan tujuan yang menjadi
target bagi kehidupannya.
Akan
tetapi, rahasia iat dapat dilihat dalam gambaran yang sesungguhnya sebagaimana
di praktikan oleh jasmani.di samping itu akhlak juga terbentuk oleh idiologi
dan falsafah hidup yang dianutnya. Jadi, secara filosofis, tingkah laku lahir
dari paham – paham dan pandangan hidup seseorang.
Realitas
di gambarkan oleh tingkah laku para politisi berantung pada visi dan misi yang
di emban,visi dan misi di bangun dengan dan dari akar ideologis partai-partai
bersangkutan. Perbedaan paham atau ideologis ,seperti sosialis,kumunis,
nasional, agamis, dan liberal adalah paham-paham yang akan menjadi akar
bentuknya perilaku politik ideologis dan praktis di kalangan politisi dan
mungkin setelah menjadi penguasa yang memegang tampuk pemerintahan suatu
negara.
Oleh
karena itu, kami membuat makalah ini sebagai referensi upaya pembentukkan
kualitas diri dan pengenalan berbagai aliran-aliran filosofis dan praktis yang
kita pelajari dalam islam untuk membentuk pembinaan akhlak
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
yang dapat di identifikasikan adalah :
1.
bagaimana pandangan aliran filosofis terhadap akhlak
manusia ?
2.
bagaimana
pandanga aliran praktis terhadap akhlak manusia ?
1.3
Tujuan
Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini
1.memahami
dan mengetahui bagaimana pandangan dan aliran-aliran filosofis yang terdapat
didalamnya mengenai akhlak.
2.
memahami dan mengetahui bagaimana pandangan dan aliran-aliran praktis yang
terdapat didalamnya mengenai akhlak.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Aliran akhlak filosofis
1.
Positivisme
Positivisme adalah doktrin
filosofi dan ilmu pengetahuan sosial yang menempatkan peran sentral pengalaman
dan bukti empiris sebagai basis dari ilmu pengetahuan dan penelitian.
Terminologi positivisme dikenalkan oleh Auguste Comte untuk menolak doktrin
nilai subyektif, digantikan oleh fakta yang bisa diamati serta penerapan metode
ini untuk membangun ilmu pengetahuan yang diabdikan untuk memperbaiki kehidupan
manusia.
Tokoh-tokoh yang paling berpengaruh dalam mengembangkan tradisi
positivisme adalah Thomas Kuhn, Paul K. Fyerabend, W.V.O. Quine, and filosof
lainnya. Pikiran-pikiran para tokoh ini membuka jalan bagi penggunaan berbagai
metodologi dalam membangun pengetahuan dari mulai studi etnografi sampai
penggunaan analisa statistik.
Dalam pandangan positivisme, akhlak manusia merupakan bagian penting
dari akhlak masyarakat, dan akhlak masyarakat berlaku secara alamiah yang perlu
diteliti secara empiris ,rasional ,an objektif. Oleh karena itu ,masyarakat
yang baik akhlaknya adalah masyarakat yang bertingkah laku secara alamiah yang
perlu diteliti secara emiris, rasional, dan objektif.oleh karena itu,
masyarakat yang baik akhlaknya aladalah masyarakat yang berperilaku secara
ilmiah dan selalu berkaitan dengan keseluruhan anggota masyarakat yang sifatnya
tradisonal dan konservatif.
2.
Organisme
Menurut organisme hidup
adalah suatu struktur yang dinamik, suatu kebulatan yang memiliki bagian-bagian
yang hitorogen, akan tetapi yang utama adalah system yang teratur. Filsafat organisme barangkali dapat disebut sebagai
satu-satunya sistem pengetahuan yang paling radikal mengritik paradigma sains
modern yang materialistis-reduksionistik. Meskipun sistem berpikir ini lahir di
awal abad yang lalu, namun saya pikir tetap relevan untuk dibahas dalam kondisi
dunia yang mengkhawatirkan seperti saat ini. Filsafat yang dirintis oleh Alfred
North Whitehead ini mencoba melakukan revitalisasi terhadap tradisi ontologi
yang dianggap mengalami kebangkrutan seiring semakin dominannya paradigma
keilmuan modern yang semata bertumpu pada ontologi materialisme.Aliran
organisme masih berhubungan dengan positivisme. Organisme berpandangan bahwa
masyarakat merupakan suatu organisme ,yang keseluruhannya lebih dari sekadar
jumlah bagian bagiannya dan hanya dapat di mengerti sebagai totalitas .
masyarakat yang benar hanya dapat mempertahankan kebenarannya jika ia
senantiasa memahami fungsi-fungsi sosial sebagaimana memahami fungsi-fungsi
biologis.
3.
Pragmatisme
Pragmatisme
adalah mashab pemikiran filsafat ilmu yang dipelopori oleh C.S Peirce, William
James, John Dewey, George Herbert Mead, F.C.S Schiller dan Richard Rorty.
Tradisi pragmatism muncul atas reaksi terhadap tradisi idealis yang dominan
yang menganggap kebenaran sebagai entitas yang abstrak, sistematis dan refleksi
dari realitas. Pragmatisme adalah
aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar
adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan melihat
kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis. Dengan
demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang penting melainkan
bagaimana kegunaan praktis dari pengetahuan kepada individu-individu.
Dasar dari pragmatisme adalah logika pengamatan, di mana apa yang
ditampilkan pada manusia dalam dunia nyata merupakan
fakta-fakta individual, konkret, dan terpisah satu sama lain. Dunia ditampilkan apa adanya dan
perbedaan diterima begitu saja.Representasi realitas yang muncul di pikiran
manusia selalu bersifat pribadi dan bukan merupakan fakta-fakta umum.Ide menjadi benar ketika memiliki fungsi
pelayanan dan kegunaan.
Semua akhlak manusia diukur oleh
nilai dan kegunaan. Oleh karena itu, jika akhlak tidak melahirkan akibat nilai
dan kegunaan ,akhlak tersebut merupakan bentuk keburukan bagi orang yang
melakukan nya.
4.
Humanisme
Dilihat
dari segi kebahasaan, humanisme berasal dari kata Latin humanus dan
mempunyai akar kata homoyang berarti manusia. Humanus berarti
sifat manusiawi atau sesuai dengan kodrat manusia (A.Mangunhardjana dalam
Haryanto Al-Fandi, (2011:71). Sebagai paham, pendukungnya disebut humanis.
Paham humanis adalah suatu aliran untuk mempelajari dan menyelidiki buku-buku
pengetahuan yang ditinggalkan oleh orang-orang Yunani dan Romawi. Humanisme sebagai suatu aliran dalam filsafat, memandang
manusia itu bermartabat luhur, mampu menentukan nasib sendiri, dan dengan
kekuatan sendiri mampu mengembangkan diri. Pandangan ini disebut pandangan
humanistis atau humanisme.
Humanisme menurut Ali Syahyati
(1992:39) .berkaitan dengan eksistensi manusia.bahwa tujuan dari segala sesuatu
adalah kesempurnaan manusia.
5.
Marxisme
Marxisme
muncul dari kreativitas pemikir Karl Marx dan Frederick Engels, yang sangat
setia menjembatani teori materialis Marxis dengan saintis. Dari perspektif
falsafi, pijakan pemikiran marxisme berdiri di atas materialis ateistik,
ketidak percayaan akan adanya tuhan, kontradiksi dengan yang diyakini oleh
agamawan, teori aliran idealisme obyektif maupun idealisme subyektif .
Kaum marxisme
berpandangan bahwa etika tidak ada hubungannya dengan pemasangan norma-norma
abstrak dan daftar-daftar kewajiban.urusan etika adalah hal kebaikan. Adapun
kebaikan adalah motivasi-motivasasi yang bebas dan kratif,yang tidak memerlukan
tekanan dari dalam atau perlindungan dan paksaaan dari luar.
Menurut marxisme
manusia selalu menemuan diri dalam struktur-struktur sosial tertentu.
Struktur-struktur tersebut merupakan kerangka acuan bagi tindakan-tindakan nya.
Manusia dalam pekerjaan nya terus menerus membengun dan mengubah struktur yang
sudah usang.
6.
Hedonisme
Hedonisme,menganjurkan manusia untuk mencapai kebahagiaan yang
didasarkan pada kenikmatan, kesenangan (pleasure). Penganjur aliran ini adalah
Cyrenaiccs ( 400 SM ) menyatakan hidup yang baik adalah memperbanyak
kenikmatan malalui kenikmatan indera dan intelak. Sebaliknya Epikurus (341 –
270 SM) menyatakan bahwa kesenangan dan kebahagian adalah tujuan hidup manusia.
Epikurus
tidak mempunyai perhatian terhadap penyelidikan ilmiah. Ia hanya menggunakan pengetahuan yang di peroleh
dan hasil penyelidikan ilmu yang sudah dikenal,sebagai alat yang membebaskan
manusia dari ketakutan agama yaitu rasa takut terhadap dewa-dewa yang ditanam
dalam hati.
Kelezatan
hidup ada tiga macam,yaitu sebagai berikut.
· Kelezatan primer
· Kelezatan sekunder
· Kelezatan tersier
Tujuan etik epikurus adalah didikan memperkuat jiwa
untu menghadapi segala macam keadaan. Dalam suka dan duka, manusia hendaknya
sama perasaannya. Ia tetap berdiri sendiri dengan jiwa yang tenang,pandai
memelihara tali persahabatan.pengikut epikurus tidak mengeluh dn menangis jika
orang yang dicintainya meninggalkan dunia.
7.
Idealisme
dealisme adalah tradisi pemikiran filsafat yang
berpandangan bahwa doktrin tentang realitas eksternal tidak dapat dipahami
secara terpisah dari kesadaran manusia. Dengan kata lain kategori dan gagasan
eksis di dalam ruang kesadaran manusia terlebih dahulu sebelum adanya
pengalaman-pengalaman inderawi. Pandangan Plato bahwa semua konsep eksis
terpisah dari entitas materinya dapat dikatakan sebagai sumber dari pandangan
idealism radikal. Karya dan pandangan Plato memberikan garis demarkasi yang
jelas antara pikiran-pikiran idealis dengan pandangan materialis. Aritoteles
menjadi orang yang memberikan tantangan pemikiran bagi gagasan-gagasan idealis
Plato. Aristoteles mendasarkan pemikiran filsafatnya berdasarkan materi dan
fisik.
Salah satu sumbangan dari tradisi filsafat idealisme
adalah pengaruh idealism platonic dalam agama kristen. Dalam Perjanjian Baru
terdapat gagasan yang diagungkan, yakni “Permulaan adalah kata-kata” (Ibid,
2002). Pada gilirannya, dalam sejarah, pemikiran Kristen turut memberikan andil
dalam membentuk tradisi idealis terutama gagasan-gagasan dari Sain Augustine
dengan pengembangan konsep penyucian jiwa. Selain Kristen, pemikiran yang turut
memberikan saham bagi tradisi idealis adalah mistisisme Yahudi, mistisisme
Kristen dan pengembangan pemikiran matematika oleh bangsa-bangsa Arab.
Gerakan-gerakan pemikiran inilah yang kemudian membentuk dialektika modern
antara idealisme dan materialism sejak era renaisans.
Etika Plato bersifat rasional dan mencerminkan
intelektualitas yang tinggi. Dasar ajarannya adalah mencapai akal budi yang
baik.akal budi, artinya mengetahui. Orang yang berpengetahuan dengan sendirinya
akan berbudi baik. Oleh karena itu, sempurnakanlah pengetahuan dengan
pengertian.
8.
Empirisme
Empirisme adalah sebuah orientasi filsafat yang
berhubungan dengan kemunculan ilmu pengetahuan modern dan metode ilmiah.
Empirisme menekankan bahwa ilmu pengetahuan manusia bersifat terbatas pada apa
yang dapat diamati dan diuji. Oleh karena itu, aliran empirisme memiliki sifat
kritis terhadap abstraksi dan spekulasi dalam membangun dan memperoleh ilmu.
Strategi utama pemerolehan ilmu, dengan demikian, dilakukan dengan penerapan
metode ilmiah. Para ilmuwan berkebangsaan Inggris seperti John Locke, George
Berkeley dan David Hume adalah pendiri utama tradisi empirisme (Calhoun, 2002).
Sumbangan utama dari aliran empirisme adalah
lahirnya ilmu pengetahuan modern dan penerapan metode ilmiah untuk membangun
pengetahuan. Selain itu, tradisi empirisme adalah fundamen yang mengawali mata
rantai evolusi ilmu pengetahuan sosial, terutama dalam konteks perdebatan
apakah ilmu pengtahuan sosial itu berbeda dengan ilmu alam. Sejak saat itu,
empirisme menempati tempat yang terhormat dalam metodologi ilmu pengetahuan
sosial. Acapkali empirisme diparalelkan dengan tradisi positivism. Namun
demikian keduanya mewakili pemikiran filsafat ilmu yang berbeda.
Dalam pandangan Emirisme, akhlak manusia akan terus
berkembang karena merupakan bagian dari pengalian pengalaman dan kebenaran yang
diperoleh manusia adalah ketika pengalaman hidupnya semakin banyak,sehingga
manusia akan memiliki kemampuan yang lebih cerdas dalam memilih dan memilah
bentuk-bentuk perbuatan.akhlak baik dan buruk diukur oleh pengalaman pribadi
masing-masing.
9.
Kapitalisme
Kapitalis adalah aliran filsafat ekonomi yang paling
dibenci oleh sosialisme yang berawal dari humanisme.di antara tokoh utama yang
paling dibenci pada kapitalisme adalah Karl Marx. Munurutnya kapitalisme telah
melakukan dehumanisasi besar-besarandengan pandangan dan serangan nya hebat.
Dengan demikian kekuatan modal,seluruh manusia dapat ditundukan.jadi,akhlak
manusia yang berprinsip pada kapitalisme selalu berpandangan bahwa tingkah laku
manusia baik dan buruk tergantung pada kekayaannya.
10. Materialisme
Pandangan yang menyatakan bahwa
tidak ada hal yang nyata kecuali materi. Materi adalah sesuatu yang kelihatan,
dapat diraba, berbentuk, menempati ruang. Tokoh-tokohnya:
- Demokritos (460 – 370 SM) berkenyakinan bahwa alam semesta tersusun atas atom-atom kecil yang memiliki bentuk dan badan.
- Thomas Hobbes (1588 – 1679) berpendapat bahwa segala sesuatu yang terjadi didunia merupakan gerak dari materi.
Materialisme adalah aliran filsafat
yang mengatakan bahwa yang paling ada dan selalu benar adalah materi.
11. Naturalisme
Secara definitif naturalisme berasal
dari kata “nature.” Kadang pendefinisikan “nature” hanya dalam makna dunia
material saja, sesuatu selain fisik secara otomatis menjadi “supranatural.”
Tetapi dalam realita, alam terdiri dari alam material dan alam spiritual,
masing-masing dengan hukumnya sendiri. Era Pencerahan, misalnya, memahami alam
bukan sebagai keberadaan benda-benda fisik tetapi sebagai asal dan fondasi
kebenaran. Ia tidak memperlawankan material dengan spiritual.
Menurut naturalisme akhlak baik adalah akhlak yang
sesuai dengan fitrah alamiah, sedangkan akhlak yang buruk adalah akhlak yang
keluar dari fitrah manusia.fitrah adalah naluri yang ada sejak manusia
dilahirkan.
12. Skeptisisme
Skeptis artinya ragu-ragu,tidak yakin terhadap
sesuatu.kaum skeptis adalah para filsuf yang meyakini bahwa keragu-raguan
terhadap sesuatu merupakan fondasi keyakinan.oleh karena itu, ketika mereka
meragukan sesuatu, artinya meyakini sesuatu tanpa berawal dari rasa
ragu,keyakinan tidak akan hadir dari dalam kehidupan.
Akhlak kaum spektis selalu ragu pada apapun yang
dihadapinya, termasuk kepada tuhan dan ajaran-ajarannya. Ia akan memperoleh
keyakinan jika keraguannya telah terjawab dan masuk akal,tetapi kemudian di
ragukan kembali.
13. Teologis
istilah teologi, dalam bahasa Yunani adalah “theologia”. Istilah yang
berasal dari gabungan dua kata “theos, Allah” dan “logos, logika”. Arti
dasarnya adalah suatu catatan atau wacana tentang, para dewa atau Allah. Bagi
beberapa orang Yunani, syair-syair seperti karya Homer dan Hesiod disebut
“theologoi”. Syair mereka yang menceritakan tentang para dewa yang
dikategorikan oleh para penulis aliran Stoa (Stoic) ke dalam “teologi mistis”.
Aliran pemikiran Stois yang didirikan oleh Zeno (kira-kira 335-263 sM.)
memiliki pandangan “teologi natural atau rasional”, yang disebut oleh
Aristoteles, dengan istilah “filsafat teologi”, sebutan yang merujuk kepada
filsafat teologi secara umum atau metafisika.
Teologi adalah: pengetahuan metodis, sistematis dan
koheren tentang seluruh kenyataan berdasarkan iman. Secara sederhana, iman
dapat didefinisikan sebagai sikap manusia dihadapan Allah, Yang mutlak dan Yang
kudus, yang diakui sebagai Sumber segala kehidupan di alam semesta ini.
14. Utilitarisme
Tokoh aliran utilitarisme adalah john stuart
mill,yang menandaskan bahwa kebaikan yang tertinggi adalah utillity atau
manfaat . sebagai akibat dari penderitaan etika . utilitarisme ,segala tingkah
laku manusia selalu diarahkan pada pekerjaan yang membuahkan manfaat yang besar.
15. Rasionalisme
Rasionalisme adalah
mashab filsafat ilmu yang berpandangan bahwa rasio adalah sumber dari
segala pengetahuan. Dengan demikian, kriteria kebenaran berbasis pada
intelektualitas. Strategi pengembangan ilmu model rasionalisme, dengan
demikian, adalah mengeksplorasi gagasan dengan kemampuan intelektual manusia.
Benih rasionalisme
sebenarnya sudah ditanam sejak jaman Yunani kuno. Salah satu tokohnya,
Socrates, mengajukan sebuah proposisi yang terkenal bahwa sebelum manusia
memahami dunia ia harus memahami dirinya sendiri. Kunci untuk memahami dirinya
itu adalah kekuatan rasio.
Rasional adalah paham
filsafat yang mengatakan bahwa akal adalah alat terpenting untuk memperoleh
pengetahuan.
16. Kritisisme
Tokoh kritisisme adalah imanuel kant. Ia berpandagan
bahwa kebenaran berpangkal pada moral. Ia merupakan suatu realitas yan amat
mengherankan bagi diri manusiakia boleh saja elakukan tawar menawar namun
persaan tetap saja pada posisinya yang sangat menentukan.kata hati adalah kata
yang paling ada dan paling benarkarena selalu memberi perintah terbaik.
17. Vitalisme
Penganut vitalisme berpandangan bahwa ukuran baik
dan buruk perbuatan manusia diukur oleh ada tidaknyadaya hidup untuk bertindak.
Orang yang kuat bertahan hidup adalah orang yang paling baik.penguasa dengan
kekuatannya mengatur masyarakat dan menundukannya demi kepentingan hidupnya
adalah orang ang memegang kebaikan hidupnya.
2.2 Aliran-Aliran akhlak praktis
18. Behaviorisme
Behaviorisme merupakan
salah satu aliran psikologi yang meyakini bahwa untuk mengkaji perilaku
individu harus dilakukan terhadap setiap aktivitas individu yang dapat diamati,
bukan pada peristiwa hipotetis yang terjadi dalam diri individu. Aliran yang menganggap
manussia sebagai makhluk yang tidak jauh berbeda dengan mesin.yang dapat
dikendalikan perilakunya melalui proses pengondisian yang terus menerus.sikap
yang diinginkan dilatih terus menerus sehingga menimbulkan prilaku menyimpang.
Akhlak manusia tidak
terlepas dari prose peneladanan kepada
orang lain
19.
Struktualisme
Strukturalisme dikenal
oleh Wilhelm wundt,seorang psikolog jerman yang pertama kali mendirikan
laboratorium.menurut aliran ini pengalaman menjadi unsur-unsur kesadaran yang
akan memiliki makna apabila bersatu.pengalaman akan membantumanusia berakhlak
leih baikdan lebih berhati-hatikarena pengalaman memberikan pelajaan berharga
bagi kehidupan.
20.
Fungsionalisme
Aliran ini berpandangan
bahwa manusia bertahan hidup dengan cara melakukan tingkah laku yang adabtable
dengan linkungan di sekitarnyasetiap adaptasi berkaitan dengan kelompok manusia
tertentudisesuaikan dengan identitas psikologinya masing-masing secara normatif.
Pada dasarnya, menurut
aliran ini ,akhlak manusia berada dalam tradisi normatif yang tidak bernilai
tinggi,tetapi setelah manusia memahami makna perbuatan dan tingkah
lakunya,setiap perbuatan dinilai olehfungsi dan manfaatnya.
21. Kognitifisme
Alian yang berpandangan bahwa akhlak manusia dapat
berkembang oleh suatu proses pendidikan,peningkatan akal budinya,dan pembinaan
kognitif di lingkungan tertentu ,seperti sekolah ,keluarga,dan aktivitas yang
ada dilingkungan masyrakat.
22. Progresisivisme
aliran ini mengatakan bahwa kemampua integrasi
manusia merupakan alat untuk hidup,kesejahteraan dan mengembangkan kepribadian
manusia.menurut penganut aliran ini akhlak manusia bersifat merdeka dapat
dikembangkan terus menerussepanjang memiliki tingkah laku kecerdasan
berinteraksi.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penjelasan yang teral
di dapaparkan dapat disimpilkan bahwa,aliran dalam akhlak ini banyak didominasi
oleh pendapat para ahli yang telah melampaui untuk mempelajadi disiplin ilmu
tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
http//www.wikipedia.com
http//www.aliran-airan
filsafat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar